Jumat, 15 Juli 2016

Burung Juara sekalipun biar tidak di tangani secara professional ( baik perawatan, vitamian yang memadai dan joki yang professional ) Mustahil akan menjadi burung JUARA.

Burung dengan Kriteria Bagus, Trah baik bahkan Burung Juara sekalipun biar tidak di tangani secara professional ( baik perawatan, vitamian yang memadai dan joki yang professional ) Mustahil akan menjadi burung yang benar – benar bisa di andalkan.
Pertanyaan yang selalu diajukan bagi orang yang akan beternak adalah "bagaimana cara beternak agar menghasilkan burung berkualitas secara berkesinambungan dari tahun ke tahun" ?
Ini adalah pertanyaan klasik dan jawabannya juga klasik yaitu
"Start with the right pigeons, breed them correctly and success will be possible".
Kalau diterjemahkan kira2 "Mulailah dengan bibit yang tepat dan ternak secara benar, dan kemungkinan akan berhasil".
Tetapi pertanyaan selanjutnya adalah "bagaimana cara memilih bibit yang tepat dan bagaimana beternak yang benar" ??
Didalam bermain merpati balap banyak sekali burung2 yang mampu mengukir prestasi baik Nasional bahkan local dan juaranya selalu berubah – ubah, juaranya pun dapat dipastikan adalah mantan keturunan burung – burung juara, baik yang baru beberapa tahun terakhir maupun yang sudah puluhan Tahun dapat dipastikan itu adalah mantan burung – burung juara tidak ada bahkan belum pernah di jumpai yang muncul menjadijuara adalah Trah anyaran yang sama sekali indukan belum pernah juara.
Dan bahkan bila kita perhatikan saat ini segala macam Trah apapun bisa kita dapatkan, tergantung selera trah mana yang akan kita jadikan menjadi Basic blood dikandang kita. Ingat jangan asal comot indukan untuk memasukan kekandang karena akan merusak Tatanan Breeding yang sudah kita bangun. Yang terpenting adalah bagaimana setelah burung diternak menghasilkan anakan yang akan dilatih, lalu bagaimana karakter piyik tersebut, tentunya ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian kita sebagai peternak, Referensi haruslah penuh jangan setengah – setengah, jangan asal burung juara.. nanti hasilnya tidak akan ketemu sampai piyik tersebut dilatih dan siap lomba.
a. Pilihlan indukan dari peternak yang benar- benar sudah berpengalaman dan sering memunculan burung – burung juara.
b. Pilihlah indukan dari burung yang pernah juara, namun berdasarkan pengalaman tidak tidak banyak burung juara menurunkan anakan yang juara secara merata bisa saja muncul dari kakak, adik, saudara jantan betina, paman, ponakan bahkan saudara2 lainya dari burung tsb, pelajarilah trek record dari trah tsb. Baik yang ada di peternak tersebut maupun yang berada di peternak lain karena semakin banyak referensi yang didapat semakin kita dapat memetakan indukan ( breeder ) yang akan kita jadikan indukan dikandang kita.
c. Setelah hal tsb sudah dapat mulai telusuri bahwa merpati yang akan kita jadikan indukan atasannya induk jantan – betina dari keturunan apa, termasuk katagori burung inbred, linebred atau cross breed, lakukan cek sampai F1, F2 dan F3 ke atas nya, jangan sampai kita melakuan breeding ternyata kedua indukan merupakan indukan yang merupakan trah yang dekat, yang rencananya kita akan mencetak Racing (pembalap) ternyata karena ketidak tahuan hanya berdasarkan beda Ring masih satu keturunan dan saudara dekat yang akhirnya linebred berulang sehingga menjadi Inbreed.
d. Bila referensi sudah kita dapat, cobalah cek katurangan (Fenotif) : Body, lar, bulu, tulangan, capit udang , dagingan dll dari kedua induan tsb, kira2 bila digabungan akan cocok apa tidak, minta referensi dari peternak sebelumnya mana trah dan katuranggan yang cocok untuk trah tsb.
e. Langkah berikutnya, perhatikan masa breeding dari segi umur, kesiapan bulu dan kondisi badan, disarankan jangan mengambil anakan pada saat betina nya kondisi mabung/ngurak / ganti bulu. Yang di utamakan adalah induk betina memang siap ternak.
f. Vitamin dan asupan nutrisi merpati yang akan dijadikan indukan harus diperhatikan, mana ada mau mencetak bibitan yang bagus namun kedua indukannya kekurangan GIZI.
g. Bila sudah mendapatkan piyik, lakukan seleksi katuranggan / body, mana yang kira2 bisa dijadikan racing yang handal, sisanya sortir “Cut More less”. Jangan hanya banyak namun kualitasnya tidak memadai, lebih baik sedikit handal daripada banyak akan menjadi sampah.
h. Hasil referensi mengenai TRAH tsb jadikan pedoman, seperti : trah tsb waktu dijodohkan lar kurang berapa, indukan geberannya yang sangat disukai warna apa , selain indukan yang meloloh, cara melatih waktu piyik seperti apa, bagaimana karakter latihannya, jalan kaki, kewer2, sekedar terbang, nakut2in lapangan, langsung jadi, burungnya muteran bila belum hafal lapangan, waktu digandeng waktu latihan berapa meter. Bila sudah siap tarung type terbangnya seperti apa, semua harus jelas dan terinci agar kita tidak terkecoh dalam melatihnya.
i. Yang menjadi kunci utama menjadikan burung siap lomba adalah Asupan gizi, vitamin, obat2an bahkan doping sekalipun harus pas takarannya dan tidak berlebih, jangan sampai burung siap dilombakan namun bulu lar nya keburu ambrol atau lepas bulu terlalu cepat, itu tandanya anda belum mahir dalam mempersiapkan burung untuk lomba.
j. Peranan JOKI rupanya menjadi kesuksesan karena Burung dengan Kriteria Bagus, Trah baik bahkan Burung Juara sekalipun biar tidak di tangani secara professional ( baik perawatan, vitamian yang memadai dan joki yang professional ) Mustahil akan menjadi burung JUARA.
by 'Janoko mozart"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CRV BRG 55 P.2010