Untuk menerapkan genetic breeding ada baiknya kita juga mempelajari ilmu genetika atau ilmu tentang penurunan sifat. Untuk menyederhanakan permasalahan, saya gunakan saja penurunan sifat (selanjutnya kita gunakan istilah "traits" yaitu keseluruhan sifat/ciri2 fisik dan psikis yg dimiliki merpati) yang disampaikan oleh Steven van Breemen karena lebih sederhana tetapi cukup jelas dikaitkan dengan breeding merpati.
Breemen mengelompokkan traits menjadi 2, yaitu:
1. Non Additive Traits yg meliputi vitalitas, daya tahan dan kemampuan utk pulih dari kelelahan (sign to come into form).
2. Additive Traits yg mencakup kecerdasan, "mordant" (mental tempur) speed,
dan bakat yg jarak terbang (short, medium, atau long distance). Pd bagian lain, Breemen mengelompokkan kualitas otot juga sebagai addittive traits.
Non additive
traits bisa hilang atau berkurang akibat dari inbreeding, namun akan
dapat dipulihkan kembali melalui outcrossing. Maksudnya burung2 hasil
inbreeding akan kehilangan atau mengalami penurunan vitalitas, daya
tahan dsb, tetapi apabila burung tersebut di-outcross maka turunan
berikutnya akan pulih kembali/normal.
Dalam Breding Merpati Penurunan Sifat "Traits" tidak hanya dapat di turunkan secara Gen namun juga dapat di turunkan secara Fenotif (warna atau bentuk) yang dapat di lihat secara kasat mata.
by janoko mozart
Dalam Breding Merpati Penurunan Sifat "Traits" tidak hanya dapat di turunkan secara Gen namun juga dapat di turunkan secara Fenotif (warna atau bentuk) yang dapat di lihat secara kasat mata.
by janoko mozart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar