Kamis, 17 Maret 2016

Tips memilih merpati untuk lomba

Lekuk kepala dengan membandingkan dengan paruh. Sementara ukuran kepala tidak terlalu besar berdiameter 5 cm. Bealitas peternak jauh lebih susah merawatnya.
Menentukan pilihan merpati banyak cara. Dan berikut ini bagian dari penyeleksian merpati itu. Pilihan untuk gaya yang menukik bagi merpati juga berbeda – beda, ada yang bergaya “ biasa “ 2  s/d 3 m sebelum mencapai tanah, ia telah membuka sayap. Ada pula yang menutup sampai tanah, sehingga penampilannya bagai meteor. Gaya ini yang disukai penggila merpati tinggian. Untuk mendapatkan merpati seperti ini ada tips khusus sebagai berikut :
Jidat Menonjol
untuk kepala seperti ini menunjukkan burung cerdas.
Leher                    
Kalau bisa jangan terlalu panjang sekitar 6 – 7 cm. ( Bisa dilihat saat burung dipegang ). Leher pendek ini memudahkan burung menekuk lehernya sehingga bisa bergaya tubler dari atas sampai menyentuh tanah.
Mata
Mata yang banyak disukai adalah mata jagung. Mata jagung memiliki ciri pupil hitam pekat alias tidak pecah. Sementara warna kuning disekitarnya harus jernih dan bersih. Mata seperti ini memiliki kemampuan terbang pagi, siang, dan sore hari. Sementara karakteristik mata lain ialah pupil hitam, warna kuningnya sedikit memerah.
 Tanda ini berarti burung tersebut memiliki mata jawa ( Tipe seperti ini biasanya bagus terbang pada sore hari ).Tipe mata terakhir ialah mata pillow. Mata seperti ini memiliki dominan putih. Sementara pupil kecil berwarna hitam. Mata seperti ini tidak kuat saat matahari memancar terik, hanya bagus terbang pagi dan sore saja.
Sayap Rapat
Bulu sayap harus rapat kalau dibeberkan, sementara ujung bulu harus membulat. Hal ini mempengaruhi kecepatan burung saat terbang. Selain kerapatan, kelengkapan bulupun harus diperhatikan karena bila tidak lengkap kecepatannya akan jauh berkurang.
 Tulang Dada
Tulang dada harus pendek kira – kira seperti membentuk huruf “ C “ bila ibu jari dan telunjuk meratai. Guna dada kecil adalah memperkecil terpaan angin saat menukik. Sehingga hambatan angin menjadi kecil. Selain itu dada yang pendek sering dimiliki burung bergaya terbang cepat.
Capit Urang
Capit urang jangan yang terlalu rapat atau terlalu renggang. Bila terlalu rapat tulang tersebut akan menjepit pantat burung sehingga kesakitan. Sebaliknya bila terlalu renggang maka daya dorong burung ini sangat lemah, apalagi buat tarikan dan lomba)
Burung berkaki kering begitu dilepas oleh joki akan langsung terbang tanpa “mendok Kaki Kering.

Sumber : http://www.majalahburungpas.com

Oleh Niam Lodaya pada 8 Februari 2012 pukul 9:14

1 komentar:

CRV BRG 55 P.2010