Kamis, 17 Maret 2016

MENGATASI BETINA YANG TIDAK BERTELUR





Betina yang pantatnya seksi (kata orang penuh lemak)...bila dikawinkan dengan pejantan akan tambah seksi tapi tidak mau bertelur, sebelum pantatnya jadi seksi betinaan tersebut aktif bertelur.
Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.
1.      Burung di sendirikan dulu dan di kasih makan gabah padi ( Bisa di campur ) dan penjemuran di lamakan ( Perawatan kurang lebih 1 Bln ).
Trus kalo cangkang lembek di beri nasi yg sudah di keringkan/ di jemur ampe kering. Dan di kasih Grit. Klu Cangkang Normal di kasih makan Biji buah pepaya sampai penuh 1 temboloknya / udang EBI 9 biji (sebelumnya direndam dulu di air hangat sampai agak lunak ).
2.      Coba kasih vitamin ayam petelur.
Ada berbagai macam merk yg mudah dibeli di tempat penjual pakan ayam.
Mis : Egg Stimulant, Ryomicin, dll.
Jangan lupa kasih obat cacing, kondisi badan harus stabil (tidak kurus / kegemukan).
3.      Saya juga pernah mengalami hal tersebut. Sampai 7 teluran kosong melulu. dan pernah saya tanyakan ke dr. eddie. ini kutipan dari email yg saya terima dari dr. eddie " Fertilitas telur merpati anda mulai menurun sehingga telurnya kosong. Agar fertilitas dan daya tetas telur merpati anda tinggi (telur isi dan menetas semua), perlu mendapat mutivitamin penyubur "VITALUR" selama 14 hari kemudian cukup 2x seminggu. Vitalur sudah tersedia diberbagai kios. Disamping itu, merpati betina, tiap pagi harus dimandikan dan langsung dijemur selama 5 hari berturut turut untuk merangsang syaraf dan otot sistem reproduksi "




BAGAIMANA MENGATASI PEJANTAN YANG SUDAH TIDAK MENGELUARKAN BIBIT

Betina telurnya selalu bening, ini bisa berbagai macam sebab. Intinya tdk ada sperma yg membuahi.
1.   Tidak kawin.

Karena sesuatu hal, pejantan tdk mempunyai gairah utk kawin. Bisa juga betinanya yg tdk mau dikawinin.

2.   Kawin tapi bermasalah.

Posisi kawin yg jelek, mungkin krn pincang atau betina ngamuk terus.
Bisa juga krn bulu di sekitar anus merpati terlalu lebat, sehingga sperma nyangkut disitu. Yang paling umum adalah krn sperma 'kering'. Atau produksi sperma sangat sedikit dan kurang berkualitas.


SPERMA BURUNG KERING

Utk masalah sperma 'kering', seorang teman asal Madura pernah memberi saran agar burung dikasih makan daging kerang setiap hari. Tdk usah terlalu banyak, cukup seujung jari kelingking saja tiap pagi dan sore. Tapi efeknya adlh, bulu cepat rontok. Sepertinya tdk masalah krn burung bukan untuk lomba.
Selain itu, biarkan dulu burung menjadi lolohan sebelum diambil anaknya.
Saya sudah coba, dan berhasil. Tapi tidak bisa 100% seperti semula. Terkadang hanya 1 telur yg menetas. Selain itu, setiap bertelur, sy biarkan dia mengeram 10-12 hari. Tiap 3 teloran, sy biarkan dia meloloh sendiri anaknya.
Logikanya, kerang mengandung zink dan mineral tinggi yg berguna membentuk sperma. Dibiarkan loloh berguna agar burung tdk kawin utk beberapa waktu sehingga memungkinkan produksi sperma agar berkualitas.
Atau dengan diberi telor keong sawah kemudian diberi air kelapa secara rutin, tujuannya selain untuk meningkatkan hormon yang mulai kering dan untuk menghilangkan efek racun atau jamu/obat – obatan yang pernah diberikan kepada burung tersebut semasa masih dilatih.....


STREPTOCOCCOSIS

Streptococcosis ini penyakit yang sangat sulit dideteksi kalau hanya melihat gejala fisiknya saja karena bisa menyerupai gejala penyakit lain. Penyebabnya bakteri streptococcus yg berkeliaran di udara dan debu. Burung yang punya daya tahan tubuh bagus, bisa hidup berdampingan dengan bakteri ini. Tapi apabila kondisi drop bisa menyerang berbagai organ tubuh, mulai dari syaraf, hati, hingga pusat reproduksi. Apabila menyerang syaraf otak, maka gejala yang terlihat burung akan kehilangan keseimbangan waktu berjalan (disorientasi) dan kalau sudah akut kepala bisa tengleng seperti kena virus ND.

Kalau menyerang otot, maka akan menyebabkan pembengkakan terutama pada bagian dada dimana terlihat pucat dan bengkak. Kalau menyerang persendian maka gejala yang terlihat seperti burung kena Salmonella (uci-uci), yaitu pembengkakan pada joint, terutama di kaki dan sayap. Kalau yang terserang saluran pencernaan, maka gejala yg terlihat seperti coccidiosis, yaitu diare dengan kotoran berwarna hijau.

Kalau menyerang saluran pernafasan gejalanya seperti snot, yaitu mata merah, hidung meler dan sesak napas. Yang agak repot kalau dia menyerang hati atau jantung, meskipun bisa sembuh biasanya burung sudah tidak bekerja secara optimal karena akan menghadapi masalah pernapasan. Sterptococcus juga dapat mempengaruhi kesuburan jantan maupun betina kalau menyerang organ reproduksi.

Kalau bakteri ini sudah menyerang berbagai bagian tubuh , maka akan terlihat sebagai suatu komplikasi berbagai macam penyakit (diare, tengleng, bengkak di bagian dada dan persendian, jalan sempoyongan, mata Merah, hidung meler,  dan sesak nafas).
Burung yg terkena bakteri ini bisa mati hanya dalam waktu 2-3 hari tanpa ada gejala yg mencolok, selain burung lesu dan bulu njegrak, tapi ada juga yg bisa bertahan antara 6-8 minggu. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa sembuh, namun kalau yang terserang organ reproduksi, jantung atau liver, maka dampaknya akan lama atau bahkan permanen.

Pengobatan penyakit ini bisa menggunakan anti biotik berbahan ampiciline atau doxycycline (ini menurut Dr. Colin Walker). Amoxicure juga bisa, karena ini jenis antibiotik yang sifatnya umum (general), terutama untuk bakteri yang sensitif terhadap amoxyline.
Karena gejala fisik burung yang terkena streptococcus sulit di simpulkan secara pasti, memang ada baiknya menggunakan anti-biotik yg lebih umum seperti Amoxicure atau antibiotik lain yg menggunakan bahan dasar ampiciline. Menurut penelitian, Baytril mempunyai tingkat efektifitas 30 % terhdap streptococcus dan antibiotik berbahan sulfur (biasanya berwarna kuning), tingkat efektifitasnya hanya 10 % saja.


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CRV BRG 55 P.2010